Langit menangis, semuanya gelap Menutup pandang dan jalanan Kabut memelukku dengan erat Kita buta dan gelisah Aku menutup mataku, aku tahu dia datang Suaranya, nyayiannya, semakin keras di telingaku Kelak kita akan tau, itu sudah pasti Semua sudah tertulis dalam surat ini Dan aku akan … Lanjutkan membaca Pada waktu, nya
Kubawa pulang
Tinta hitam tergores dari ujung pena. Menandai putihnya kertas di meja. Tertulis namamu, di atas kertas ini. Masih jelas, anggun dan menawan. Sungguh indah, kertas itu kubawa pulang. Ku simpan baik, dan engkau pun juga.
Dicintai dan dilupakan
Sebenarnya itu tidak salah. Dulu, kita adalah sepasang remaja yang saling mencinta. Semua bermula dari kita yang kurang mengerti. Bagaimana seharusnya sepasang kekasih mencinta dan mencintai satu sama lain. Ya, semua itu. Dan begitulah kita berakhir, dan beginilah kita akhirnya. Selamat menikmati hari harimu tanpaku. … Lanjutkan membaca Dicintai dan dilupakan
Yang sudah pergi
Harus bagaimana lagi? Semua sudah terlambat, bahkan secepat apapun matahari mengejar bulan dia tak akan mungkin bisa menggapainya. Begitu pula kasihmu, yang sudah pergi.
Hujan tidak menyukaiku
Aku sudah berusaha kesana. Berulangkali aku berusaha, namun langit berkata lain. Hujan turun kali ini, begitu derasnya. Membuatku dingin dan sakit. Dia tidak menyukaiku. Hujan itu, juga dirimu.
Kertas kosong
Aku mengirim pesan ini di atas kertas itu. Dapatkah kau melihatnya? Barisan tulisan rapi yang ku tulis penuh kasih. Aku berterima kasih, Kau telah menerima dengan baik surat dariku. Betapa bahagianya aku, Kau membaca seluruh isi pesan itu, juga isi hatiku. Kutunggu balasan darimu, dan … Lanjutkan membaca Kertas kosong
Dia yang terpilih
Hai, Apa kabarmu lagi? Ya semoga masih baik. Alangkah senangnya hatiku dapat menyapamu sekali lagi dan sedikit menghilangkan perih hatiku atas dia yang terpilih Menjadi kesayanganmu.
Inti acara, acara inti.
Acara inti akan dimulai siang ini. Acaranya sungguh meriah. Bahkan tiketnya dijual murah. Hanya tanda pengenal saja, silahkan bergabung. Semua sibuk, diacara itu. Tanpa terkecuali. Aku kasihan melihat mereka sibuk, demi acara itu. Dan waktunya tiba. Acaranya dimulai, dari sana terlihat bukan main, orang - … Lanjutkan membaca Inti acara, acara inti.
Pola pikir
Setiap individu bisa saja bungkam. Tanpa disuruh mereka juga bisa beringas. Di Negeriku ini, jutaan individu berkomplot. Ingin merajai ini dan itu, namun mereka lupa, Satu individu bisa saja membelot dan menghancurkan tatanan yang ada. Berteriak dan memerdekakan diri dari tatanan yang kisruh. Hancur dan … Lanjutkan membaca Pola pikir
Gedung tua Lansia
Seorang nenek baru saja pulang. Sendirian dia menuju ke sana. Berjalan kaki perlahan, tertatih-tatih, meninggalkan keluarga, anak serta cucu-cucunya, yang berbahagia. Dia sudah pulang. Nenek itu, sendirian ke sana, Ketempat yang sudah semestinya ditinggali, oleh orang-orang seperti mereka. Dia pulang dengan perasaan damai. Ke gedung … Lanjutkan membaca Gedung tua Lansia